JURNAL

JURNAL 1
PENERAPAN E-COMMERCE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERSAINGAN BISNIS PERUSAHAAN
Penggunaan e-commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan survey awal masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-commerce sebagai sarana untuk kepentingan bisnis. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji tentang motif serta manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menerapkan penggunaan ecommerce dalam kepentingan bisnis. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang motif perusahaan dalam menggunakan e-commerce. Temuan ini sangat penting terutama dalam upaya memberikan informasi yang lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa perusahaan sebagai obyek penelitian, yang merupakan perusahaan yang sudah menggunakan layanan e-commerce yang targetnya langsung kepada konsumen dimana perusahaan yang peneliti teliti tersebar di kota kota besar di Indonesia. Adapun sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 27 perusahaan yang bergerak dibidang Jasa dan Dagang dengan kisaran tingkat omzet perusahaan perbulan adalah sebesar 10 juta sampai dengan 100 juta. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Berdasarkan analisis deskriptif factor motif dapat disimpulkan bahwa faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari enam faktor yaitu yang menjadi harapan tertinggi bagi para perusahaan ketika ingin menerapkan e-commerce : Mengakses Pasar global sebesar 56%, Mempromosikan produk sebesar 63%, Membangun Merk sebesar 56%, Mendekatkan dengan pelanggan sebesar 74%, Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan sebesar 63% dan Memuaskan pelanggan sebesar 56%. Dan berdasarkan analisis yang kedua yaitu analisis deskritpif faktor manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce terdiri dari dua faktor yaitu yang menjadi manfaat terbesar perusahaan setelah menerapkan e-commerce yaitu Kepuasan konsumen sebesar 74% dan Keunggulan bersaing sebesar 81%.

Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan analisis deskriptif faktor motif pada tabel 12 dapat disimpulkan bahwa faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari enam faktor yaitu yang menjadi harapan tertinggi bagi para perusahaan ketika ingin menerapkan e-commerce :
a. Mengakses Pasar global 56%
b. Mempromosikan produk 63%
c. Membangun Merk 56%
d. Mendekatkan dengan pelanggan 74%
e. Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan 63%
f. Memuaskan pelanggan 56%

2. Berdasarkan analisis yang kedua yaitu analisis deskritpif faktor manfaat yang diperoleh oleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce terdiri dari dua faktor yaitu yang menjadi manfaat terbesar perusahaan setelah menerapkan e-commerce :
a. Kepuasan konsumen 74%
b. Keunggulan bersaing 81%

Oleh:
Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si.
Lidia Robahi, S.E.
STIE Perbanas Surabaya

JURNAL 2
PENGEMBANGAN SISTEM E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI KOMPONEN DAN FRAMEWORK BERORIENTASI OBYEK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain dan mengimplementasikan suatu sistem e-commerce dengan menggunakan teknologi komponen dan framework berorientasi obyek. Teknologi komponen dan framework berpijak pada paradigma penggunaan kembali perangkat lunak pada level yang tinggi. Hal ini akan meningkatkan produktivitas dengan menghemat waktu dan sumberdaya. Penelitian yang bersifat perancangan ini diawali dengan analisis dan identifikasi spesifikasi fungsi sistem e-commerce secara umum. Spesifikasi dikategorikan secara fungsional dalam modul-modul dan obyek-obyek. Obyek-obyek dikelompokkan menjadi tiga kategori logika, yakni obyek yang berhubu-ngan dengan aspek presentasi, obyek yang menangani aturan bisnis dan data, serta obyek yang menerima dan menginterpretasi permintaan pengguna dan mengontrol obyek bisnis. Implementasi dilakukan pada platform Java 2 Enterprise Edition (J2EE).

Hasil Penelitian:
Hasil dari penelitian ini adalah berupa sebuah aplikasi sistem e-commerce. Uji coba sistem e-commerce tersebut dilakukan pada server lokal dengan URL http://localhost:8000/rbi/. Dari seluruh rangkaian pengaksesan sistem mulai dari halaman utama hingga selesainya proses transaksi dapat diketahui bahwa unjuk kerja sistem sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Halaman-halaman penting dalam rangkaian tersebut adalah halaman utama, kategori produk, daftar barang, detail barang, troli belanjaan, log-IN/log-OUT, dan bukti pesanan serta halaman pendukung lainnya. Disamping itu terdapat pula fasilitas pencarian dan bantuan. Sebagai kelengkapan dikembangkan pula aplikasi monitoring bagi pemilik bisnis, sehingga dapat diketahui aktivitas transaksi yang terjadi. Sistem ecommerce ini dirancang agar mudah digunakan untuk memasarkan produkproduk lain.

oleh Herman Dwi Surjono
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2000

JURNAL 3
PENGARUH DIMENSI KEPERCAYAAN (TRUST)

Transaksi melalui e-commerce memiliki potensi resiko yang cukup tinggi. Oleh karena itu faktor kepercayaan (trust) pelanggan terhadap vendor menjadi factor kunci dalam e-commerce. Indonesia sebagai negara sedang berkembang dan baru sekitar lima tahun terakhir mengadopsi e-commerce, tentunya memiliki beberapa perbedaan dengan negara-negara maju yang telah lama mempraktikkannya. Perbedaan tersebut setidaknya menyangkut masalah regulasi, perangkat hukum, dan perilaku konsumen. Berkaitan dengan praktek e-commerce di Indonesia yang relative masih baru tersebut, fenomena yang menarik untuk diteliti adalah sejauhmana kepercayaan (trust) pelanggan terhadap vendor e-commerce dan bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat partisipasi pelanggan dalam e-commerce.
Tujuan penelitian ini adalah
(1) menganalisis pengaruh variabel kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity) vendor terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia;
(2) menganalisis pengaruh variabel kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity) vendor terhadap tingkat partisipasi pelanggan e-commerce di Indonesia; dan
(3) menganalisis pengaruh variabel kepercayaan (trust) terhadap tingkat partisipasi pelanggan e-commerce di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pengguna e-commerce di Indonesia.
Instrumen utama pengumpulan data berupa kuesioner dan diukur dengan skala likert. Kuesioner dikirim ke responden melalui mailing list. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 152 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM)..
Dari ketiga variabel prediktor yang mempengaruhi kepercayaan (trust) pelanggan, yaitu kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity) vendor, ternyata hanya variabel integritas (integrity) vendor yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Sedangkan variabel prediktor yang mempengaruhi variabel partisipasi (participation) pelanggan dalam e-commerce, yaitu kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity) vendor serta kepercayaan (trust) pelanggan, ternyata hanya variabel integritas (integrity) vendor dan kepercayaan (trust) pelanggan yang memiliki pengaruh positif dan signifikan. Dengan demikian, integritas (integrity) vendor dan kepercayaan (trust) pelanggan merupakan variabel yang sangat penting dalam mempengaruhi partisipasi pelanggan e-commerce di Indonesia.
indoskripsi.com

JURNAL 4
PENENTUAN SEGMENTASI YANG MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN UNTUK TRANSAKSI BISNIS DI INTERNET PADA WILAYAH BANDUNG

Booming Internet di seluruh kawasan di dunia memberi dampak yang luas bagi perkembangan infrastruktur yang mendukungnya. Pada tahun 1996 di Indonesia tercatat 5.262 host, ini berarti tumbuh sekitar 521% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun pertumbuhan ini masih kecil dibandingkan Malaysia, yaitu pada periode yang sama mencapai 686%. Di Singapura lebih kecil pertumbuhannya, cuma 368% dengan jumlah host yang jauh lebih banyak yaitu 38.376 buah. Tahun 1996 Malaysia memiliki 8.541 host, Hongkong 24.133 host, Jepang 496.427 host, dan Australia 397.460 host. Pertumbuhan sangat pesat terjadi di Cina, tahun 1996 memiliki 11.282 host dengan pertumbuhan 1003%.
Era informasi ini akan mendorong berkembangnya teknologi pendukung jalur data seperti: perangkat keras, perangkat lunak dan teknologi jaringan. Pembangunan jalur data seperti backbone akan melibatkan semua teknologi telekomunikasi yang ada termasuk serat optik, satelit, dan microwave, sementara itu disisi pengguna akan menggunakan serat optik, kabel coaxial, copper dan wireless. Server informasi akan berupa superkomputer, mainframe, minikomputer, mikrokomputer, dan mesin paralel, dengan banyaknya perbedaan client pada end-point jaringan seperti konvensional PC, notebook, palmtop, smart-phone, set-top box, dan TV. Perangkat lunak yang digunakan pada jaringan termasuk sistem operasi, protokol jaringan dan jasa, antarmuka untuk pengguna, basis data, dan sumber data (isi).
Dengan dukungan teknologi komputer dan infrastruktur jaringan tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan dengan internet misalnya saja berkembangnya transaksi elektronik yang disebut Electronic Commerce. Cara baru dalam pemasaran ini menuntut perusahaan untuk mulai mengadopsinya. Dalam melakukan E-Commerce ini perusahaan-perusahaan lokal akan dituntut untuk berpikir secara lokal dan bertindak secara global.
Beberapa keuntungan dibandingkan dengan cara tradisional, yaitu: dapat meminimalkan biaya yang berarti memaksimalkan keuntungan, jangkauan yang tak terbatas dengan akses 24 jam sehari, dan komunikasi yang lebih baik dengan pelanggan. Dengan daya tarik tertentu suatu perusahaan harus bisa menarik pelanggan untuk mengunjungi situsnya. Suatu perencanaan strategi pemasaran yang efisien dan efektif sangat dibutuhkan di sini, yang tentunya berbeda dengan yang dilakukan pada cara konvensional.

Perumusan Masalah dan Tujuan
Lebih dari 50.000 perusahaan membuka toko semu menggunakan World Wide Web (WWW). Akibat dari sumber daya yang terbatas seperti lebarnya bandwidth yang membatasi kecepatan akses dan daya tampung dari server yang membatasi isi dan tampilan dari situs web, maka diperlukan efisiensi penggunaan sumber daya tersebut. Keunikan atau kekhususan suatu situs akan memberikan akses yang lebih baik dan ini berarti memfokuskan pasar kepada suatu segmen tertentu.
Merancang situs web yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik dari segmen yang kita tuju adalah salah satu pendukung untuk strategi pemasaran yang efisien dan efektif pada E-Commerce. Telah banyak riset mengenai demografi dari pengguna internet seperti yang dilakukan oleh GVU, tapi demografi bukanlah kriteria yang paling baik. Karakteristik gaya hidup seperti tingkah laku, perilaku dan minat adalah prediksi terbaik dari perilaku pembelian.

Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pembagian sampel pengguna internet menjadi segmen-segmen yang berlandaskan preferensi, gaya hidup dan tingkah laku yang mempengaruhi elemen-elemen bauran pemasaran dari E-commerce.
1. Mendefinisikan dan menginterpretasikan masing-masing segmen yang terbentuk.
2. Mengkarakterisasi segmen berdasarkan karakteristiknya seperti faktor demografis, teknis dan pengalamannya dalam berinternet.
3. Menentukan posisi daur hidup adopsi teknologi E-Commerce.
4. Menentukan strategi pemasaran E-Commerce yang baik berdasarkan segmentasi yang telah dibentuk.

Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Ini disebabkan survei dapat menyediakan data seperti perilaku, perasaan, kepercayaan, tingkah laku, pengetahuan, kepemilikan, karakteristik personal, serta hal deskriptif lainnya. Survey juga dapat menjelaskan asosiasi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan skala perilaku. Kuesioner ini akan terdiri dari pertanyaan tertutup dengan jenis dikotomi dan pilihan ganda. Skala untuk mengetahui perilaku responden melibatkan serangkaian pernyataan sikap responden apakah setuju atau tidak setuju terhadap suatu pernyataan. Respon untuk skala ini diberi nilai: setuju = 3, ragu-ragu = 2 dan tidak setuju = 1 untuk setiap pernyataan. Skala ini merupakan skala ordinal.
Kesimpulan dan Saran
Berikut rangkuman interpretasi segmen berdasarkan bauran pemasaran yang membedakan: Segmen 1(44,19%)

• Produk
Cukup terpengaruh oleh barang berkualitas tinggi, tidak sering membeli produk untuk keluarga, bukan merupakan penentu pembelian untuk produk big ticket item, tidak menyukai membeli produk big ticket item, terkadang membeli produk berteknologi canggih, terpengaruh oleh popularitas vendor, cukup terpengaruh oleh produk yang bermerk, cukup loyal terhadap produk, cukup menyukai produk luar negeri, mempunyai pangsa pasar yang baik untuk produk/jasa seperti jasa pendidikan dan seminar, informasi/dokumen dan tiket pesawat.
• Harga
Biaya pengantaran seharusnya tidak ada, cukup terpengaruh oleh harga diskon.
• Promosi
Sering berawal dari search engine, cukup emosional, lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat fantasi dan imajinasi, petualangan dan perjalanan.
• Bukti Fisik
Terkadang membeli dengan perencanaan yang matang, sering mencari informasi secara detail, kadang-kadang mengembalikan produk yang tidak sesuai spek, tidak mengubah tampilan menjadi text only.
• Proses
Tidak termasuk orang yang sangat sibuk, jasa pengantaran yang paling disukai adalah jasa pelayanan vendor, memilih cara pembayaran dengan transfer melalui Bank.
• Komunitas
Tidak sering memberikan feedback dan kritikan atas produk yang dibeli, kurang tertarik akan layanan Newsgroup, chatting dan kelompok diskusi, cukup tertarik pada layanan E-mail, cukup sering merekomendasikan produk pada orang lain.

Segmen 2 (11,63%)

• Produk
Sangat terpengaruh oleh barang berkualitas tinggi, Sering membeli produk untuk keluarga, merupakan penentu pembelian untuk produk big ticket item, kurang menyukai membeli produk big ticket item di internet, cukup sering membeli produk berteknologi canggih, kurang terpengaruh oleh popularitas vendor, tidak terpengaruh oleh produk yang bermerk, kurang loyal terhadap produk, kurang menyukai produk luar negeri, mempunyai pangsa pasar yang baik untuk produk/jasa seperti tiket pesawat, informasi/dokumen, jasa pendidikan/seminar.
• Harga
Biaya pengantaran dibebankan secara tersendiri dengan mempertimbangkan lokasi, cukup terpengaruh oleh harga diskon.
• Promosi
Membaca media cetak yang berhubungan dengan komputer/teknologi dan hobi, menuju ke situs favorit lewat folder favorit dan sering memasukkan situs favorit ke folder favorit, kurang emosional, lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat rohani dan prinsipil serta petualangan dan perjalanan.
• Bukti Fisik
Selalu melakukan perencanaan yang matang dan membeli karena kebutuhan, selalu mencari informasi secara detail sebelum membeli, sering mengembalikan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya, kadang-kadang mengubah tampilan menjadi text only.
• Proses
Termasuk orang yang sangat sibuk, jasa pengantaran yang paling disukai adalah jasa pelayanan vendor, membutuhkan waktu pengantaran yang lebih cepat jika dibandingkan dengan dua segmen yang lain, memilih cara pembayaran dengan transfer melalui Bank.
• Komunitas
Cukup sering memberikan feedback dan kritikan atas produk yang dibeli, tertarik akan layanan Newsgroup, cukup tertarik dengan layanan E-mail, chatting dan kelompok diskusi, sering merekomendasikan produk pada orang lain, di waktu luang sering bepergian.

Segmen 3(44,19%)

• Produk
Sangat terpengaruh oleh barang berkualitas tinggi, Sering membeli produk untuk keluarga, terkadang penentu pembelian produk big ticket item di keluarga, kurang menyukai membeli produk big ticket item di internet, cukup sering membeli produk berteknologi canggih, terpengaruh oleh popularitas vendor, kurang terpengaruh oleh produk yang bermerk, loyal terhadap produk, kurang menyukai produk luar negeri, mempunyai pangsa pasar yang baik untuk produk/jasa seperti jasa pendidikan dan seminar, informasi/dokumen dan tiket pesawat
• Harga
Biaya pengantaran dibebankan secara tersendiri dengan tidak mempertimbangkan lokasi, terpengaruh oleh harga diskon.
• Promosi
Mendapatkan alamat situs lewat chatting, Tidak memilih majalah/koran/tabloid yang berhubungan dengan hobi dan komputer/teknologi, cukup emosional, sering memasukkan situs favorit ke folder favorit, lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat petualangan dan perjalanan.
• Bukti Fisik
Selalu melakukan perencanaan yang matang dan membeli karena kebutuhan, selalu mencari informasi secara detail sebelum membeli, sering mengembalikan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya, terkadang mengubah tampilan menjadi text only.
• Proses
Tidak termasuk orang yang sangat sibuk, jasa pengantaran yang paling disukai adalah jasa pengantaran swasta, memilih cara pembayaran melalui internet dengan transmisi yang aman.
• Komunitas
Sering memberikan feedback dan kritikan atas produk yang dibeli, tertarik akan layanan E-mail, chatting dan kelompok diskusi, sering merekomendasikan produk pada orang lain.
Sementara itu dari karakteristik segmen berdasarkan variabel berasosiasi didapat hasil seperti Tabel 4. Dari karakteristik segmen ini dapat dilihat hubungannya dengan interpretasi segmen yang terbentuk. Segmen 1 yang merupakan responden berusia muda dan belum menikah, tidak sering membeli produk untuk keluarga, menyukai produk karena gengsi, cukup emosional dan menyukai fantasi dan imajinasi. Tingkat pengeluaran yang lebih rendah sesuai dengan perilaku tidak sensitif terhadap harga. Sementara itu tingkat pendidikan yang lebih rendah sesuai dengan interpretasi bahwa segmen ini kurang terpengaruh oleh kualitas jika dibandingkan dengan segmen yang lain, kurang kritis dan bukan termasuk orang yang sangat sibuk. Mayoritas segmen 2 merupakan responden yang sudah mapan dan sudah menikah, ini sesuai dengan perilaku segmen 2 yang sering membeli produk untuk keluarga, mempunyai posisi penting dalam keluarga, tidak membeli produk karena gengsi, kurang emosional dan menyukai hal yang berhubungan dengan religius dan prinsipil. Tingkat pengeluaran yang lebih tinggi sesuai dengan interpretasi bahwa segmen sensitif terhadap harga. Sementara itu tingkat pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan interpretasi bahwa segmen ini terpengaruh oleh kualitas produk, sangat kritis dan termasuk orang yang sangat sibuk. Segmen 3 yang merupakan segmen peralihan mempunyai karakteristik yang berada diantara kedua segmedn yang lain dan begitu pula perilakunya.
Terdapat tiga segmen dari pengguna internet yang bisa diidentifikasi. Jumlah responden segmen 1 adalah 38 responden (44,19%), segmen 2 adalah 10 responden (11,63%) dan segmen 3 adalah 38 responden (44,19%). Masing-masing segmen berbeda secara signifikan pada elemen bauran pemasaran: produk, promosi, bukti fisik, komunitas, proses dan harga. Dan tidak berbeda secara signifikan pada elemen tempat dan perubahan.
1. Segmen 1 berusia muda dan belum menikah, mempunyai pengeluaran dan tingkat pendidikan yang lebih rendah jika dibandingkan 2 segmen lainnya.
2. Segmen 2 terdiri orang yang sudah dewasa dan mapan,
3. segmen 3 terdiri dari orang-orang yang merupakan peralihan dari karakteristik segmen 1 ke segmen 2.

Tugas Akhir Sarjana Teknik dan Manajemen Industri, STT TELKOM.
Elva Savitri, Imam Harjono, Ir., MBA : Jurusan Teknik Industri, STT TELKOM, Bandung, Indonesia

Jurnal 5
STUDI KOMPARATIF KETENTUAN KEJAHATAN KOMPUTER DALAM E-COMMERCE ANTARA RANCANGAN UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN THE ELECTRONIC ACT 1998 OF SINGAPORE

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaturan kejahatan komputer dalam e-commerce antara Rancangan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan The Electronic Transaction Act 1998 of Singapore
Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian hukum normatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data pustaka yang mencakup dokumen-dokumen resmi seperti, Rancangan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, The Electronic Transaction Act 1998 of Singapore buku-buku, hasil penelitian, artikel dan sebagainya. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan cara content analysis (analisis isi ) terhadap peraturan tersebut.
Hasil penelitian dari segi materi kedua peraturan perundang-undangan yaitu Rancangan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, The Electronic Transaction Act 1998 of Singapore memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaannya keduanya tidak mengatur secara khusus mengenai alat bukti elektronik, namun menginduk pada ketentuan hukum Acara Pidana yang berlaku di Negara masing-masing. Persamaan lainnya adalah pengaturan ruang lingkup berlakunya perjanjian elektronik dan yurisdiksi. Perbedaanya antara lain pada pengaturan hukum lembaga sertifikasi (Certification Authority) dan sistem pengamanan data elektronik dantanda tangan elektronik
Implikasi teoritis penelitian ini adalah adanya penyempurnaan pengaturan hukum yang dikonvergensi (penyatuan hukum perdata dan pidana) dengan prinsip lex informatica dalam RUU Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga dapat mengefektifkan pelaksanaannya. Sedangkan implikasi praktisnya adalah hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai wacana dan bahan rujukan dalam menetapkan RUU Informasi dan Transaksi Elektronik menjadi Undang-undang demi terciptanya kepastian perlindungan hukum dalam transaksi elektronik.

Oleh : IRA RISMALA WIGUNA

Tinggalkan komentar